Sebelumnya, pemerintah RI telah mengevakuasi 2.432 WNI ke Indonesia saat Mesir tengah bergejolak.
Kementerian Pendidikan Nasional membuka posko untuk kepentingan pendaftaran bagi WNI yang akan kembali ke Mesir. Terhitung sampai Kamis (17/2) siang sudah terdaftar sebanyak 900 lebih WNI yang menyatakan akan kembali.
Hal itu dikatakan Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh, di jakarta, Kamis (17/2) saatmenerima Duta Besar Mesir untuk Indonesia, Ahmed El Kewaisny bersama Sekretaris Satu, Mohamed Eladawy.
Pemerintah berjanji untuk mengembalikan para WNI yang telah berhasil dievakuasi itu sesegara mungkin ke Mesir untuk keperluan studi mereka dengan tanggungan penuh pemerintah.
Saat terjadi krisis pemerintahan di Mesir, sebanyak 2.432 WNI berhasil dievakuasi pemerintah melalui enam kolompok terbang. Dari jumlah tersebut, sebagian besar adalah para mahasiswa yang sedang melanjutkan studinya di beberapa perguruan tinggi di Mesir.
Data yang ada, jumlah WNI di Mesir tercatat sekitar 6.000-an, dimana 4.200-an diantaranya berstatus mahasiswa.
Ahmed El Kewaisny menyatakan kesiapannya untuk membantu penegmbalian WNI ke Mesir yang telah dievakuasi saat terjadi krisis di pemerintahannya beberapa waktu lalu.
"Kami siap memfasilitasi pengurusan dokumen keimigrasian yang diperlukan secepatnya bagi WNI yang akan melanjutkan studinya ke Mesir setelah beberapa waktu lalu dievakuasi pemerintah Indonesia," katanya.
Dokumen yang dimaksud khususnya dalam memberikan perpanjangan VISA /izin tinggal bagi yang sudah kadaluwarsa (expired) serta kemudahan prosedur keimigrasian lainnya.
Nuh menyambut baik atas kesediaan Pemerintah Mesir untuk membantu mempercepat proses keimigrasian bagi WNI yang akan kembali.
"Mesir adalah negara yang sangat penting bagi Indonesia, khususnya dalam bidang pendidikan. Telah banyak bantuan pemerintah dan masyarakat Mesir untuk memberi kesempatan bagi mahasiswa Indonesia belajar di sana, khususnya dalam bidang Islamic Studies," kata Nuh.
0 komentar:
Posting Komentar