Peneliti: Penambahan Jalan Bukan Solusi

 
 
Rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang akan membangun enam ruas jalan layang non tol di Ibu Kota, bukanlah solusi untuk mengatasi kemacetan. Hal itu justru akan menghabiskan anggaran dan justru membuat kendaraan pribadi semakin menjamur.

Hal itu diungkapkan peneliti transportasi ITB, Ofyar Z Tamin, Selasa (2/3/2011), dalam diskusi "Curahan Pendapat untuk Mengurangi Kemacetan di DKI Jakarta", di Balai Kota DKI.
Dikatakan, pelebaran jaringan jalan itu sangat mahal. Dan kalau dilebarkan apakah kemacetan akan berhenti? "Jelas tidak. Pelebaran jalan justru akan menumbuhkan angkutan pribadi. Padahal kalau dilihat sekarang pemanfaatan jalan untuk kendaraan pribadi sangat boros," kata Ofyar.
Dia mengatakan, penggunaan ruang jalan akan sangat efektif apabila diperuntukkan untuk angkutan umum. "Kalau orang planologi bicara luas kota harus disisakan untuk transportasi minimal 10-15 persen dari luas kota," ujarnya.
Tetapi, Jakarta baru punya 6-7 persen ruas jalan, padahal di Washington bisa mencapai 30 persen. Namun, sayangnya ruas jalan di Jakarta yang demikian sedikit tersebut justru lebih banyak dimanfaatkan oleh kendaraan pribadi, termasuk ruang yang dimakan untuk parkir on street (di badan jalan).
"Jadi seharusnya mengurangi kendaraan. Orang lebih banyak akan diangkut kendaraan lebih sedikit salah satunya dengan public transport," ujarnya.

0 komentar:

Posting Komentar